Senin, 18 Januari 2016

Rencana Pelaksnaan Pembelajran (RPP) Al-Qur'an Hadits Kelas XI tentang Etika Pergaulan


Rencana Pelaksnaan Pembelajran (RPP) Al-Qur'an Hadits Kelas XI tentang Etika Pergaulan 

ETIKA PERGAULAN
A.    Standar isi : Etika pergaulan.
B.     Standar Kompetensi : memahami ayat-ayat Al-qur’an dan Hadits tentang Etika Pergaulan.
C.     Kompetensi Dasar :
1.      Mengartikan Q.SAl- Kafirun ayat 1-6, Q.S Al-Hujurat ayat 10-13 dan Hadits tentang etika pergaulan.
2.      Menjelaskan isi kandungan Q.S Al- Kafirun ayat 1-6,Q.S Al-Hujurat ayat 10-13 dan hadits tentang etika pergaulan.
3.      Menunjukkan contoh perilaku yang sesuai dengan Q.S Al- Kafirun ayat 1-6,Q.S Al-Hujurat ayat 10-13 dan hadits tentang etika pergaulan.
4.      Mengamalkan perilaku sesuai dengan Q.S Al- Kafirun ayat 1-6. Q.S Al-Hujurat ayat 10-13 dan hadits tentang etika pergaulan.
D.    Indikator
1.1    siswa dapat menulis dan mengartikan Q.S Al- Kafirun ayat 1-6, Q.S Al-Hujurat ayat 10-13 dan Hadits tentang etika pergaulan
1.2    siswa mampu membaca dengan fasih, lancar dan juga tartil Q.S Al- Kafirun ayat 1-6, Q.S Al-Hujurat ayat 10-13 dan hadits tentang etika pergaulan.
2.1     Siswa dapat menguraikan makna yang terkandung dalam Q.S Al- Kafirun ayat 1-6, Q.S Al-Hujurat ayat 10-13 dan juga hadits tentang etika pergaulan.
2.2     Siswa dapat menceritakan kembali kandungan Q.S Al- Kafirun ayat 1-6, Q.S Al-Hujurat ayat 10-13 dan hadits tentang etika pergaulan.
3.1     siswa dapat menunjukkan perilaku yang terkandung dalam Q.S Al- Kafirun ayat 1-6, Q.S Al-Hujurat ayat 10-13 dan hadits tentang etika pergaulan.
3.2      Siswa dapat memberikan contoh etika pergaulan yang sesuai dengan Q.S Al- Kafirun ayat 1-6, Q.S Al-Hujurat ayat 10-13 dan juga haditsnya.
4.1     Siswa dapat menerapkan etika pergaulan sesuai dengan Q.S Al- Kafirun ayat 1-6, Q.S Al-Hujurat ayat 10-13 dan juga haditsnya.
E.     Materi
1.      Q.S Al-Kafirun ayat 1-6
ö@è%$pkšr'¯»tƒšcrãÏÿ»x6ø9$#ÇÊÈIwßç6ôãr&$tBtbrßç7÷ès?ÇËÈIwuróOçFRr&tbrßÎ7»tã!$tBßç7ôãr&ÇÌÈIwurO$tRr&ÓÎ/%tæ$¨B÷Lnt6tãÇÍÈIwuróOçFRr&tbrßÎ7»tã!$tBßç6ôãr&ÇÎÈö/ä3s9ö/ä3ãYƒÏŠuÍ<urÈûïÏŠÇÏÈ
Artinya : 1.  Katakanlah: "Hai orang-orang kafir, Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah, Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang Aku sembah,  Dan Aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah, Dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang Aku sembah, Untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku."
2.      Kandungan surat Al-Kafirun ayat 1- 6
Surat ini membahas tentang toleransi dalam beragama Surat Al-Kafirun ini merupakan surat yang ke 109 dengan jumlah ayat 6. 
a.       Isi kandungan yang pertama yaitu batas-batas toleransi dalam hal 'aqidah dan ibadah
b.      Isi kandungan Q.S. Al-Kafirun yang kedua adalah kita sebagai umat Islam tidak boleh mencampuradukkan masalah aqidah dan ibadah
c.       Tata cara beribadah dalam Islam adalah seperti yang telah dicontohkan/dituntunkan oleh Rasulullah saw
d.      Toleransi hanya digunakan dalam bidang sosial kemasyarakatan atau hubungan antara umat manusia (muamalah).
e.       Kebebasan bagi siapapun untuk memeluk agama apapun yang sudah menjadi keyakinannya.
Kita dapat mengambil kesimpulan tentang isi kandungan Q.S. Al - Kafirun tentang toleransi dalam beragama, yaitu ada dua kata.Kata yang pertama adalah "kebebasan" dan kata kunci yang kedua adalah "batasan"
Kita mulai dari kata kunci yang pertama yaitu "kebebasan".Kata kebebasan dalam isi kandungan Q.S. Al-Kafirun itu artinya bahwa setiap orang memiliki kebebasan untuk memilih akidah dan kebebasan untuk beribadah sesuai keyakinan yang telah dipilihnya.Kebebasan beribadah tidak dimaknai secara internal atau beribada dengan caranya sendirinya. 
Sebagai contoh, Islam mengajarkan dan mewajibkan kita untuk shalat lima waktu, kita tidak bisa menawar jumlah shalat lima waktu tersebut menjadi tiga waktu. Kebebasan beribadah hanya dalam hubungan eksternal atau hubungan anatara pemeluk agama yang satu dengan dengan pemeluk agama lain. 
Kita harus bertoleransi terhadap pemeluk agama lain untuk beribadah sesuai agamanya. Kita tidak boleh mengganggu mereka ketika melakukan ibadah, dan begitu juga sebaliknya. Inilah yang dimaksud dengan kata kunci "batasan", bahwa sikap toleransi seorang muslim hanya menyangkut hubungan sosial antar manusia dan ibada dalam arti eksternal.





3.      Q.S Al-Hujurat ayat 10-13
$yJ¯RÎ)tbqãZÏB÷sßJø9$#×ouq÷zÎ)(#qßsÎ=ô¹r'sùtû÷üt/ö/ä3÷ƒuqyzr&4(#qà)¨?$#ur©!$#÷/ä3ª=yès9tbqçHxqöè?ÇÊÉÈ$pkšr'¯»tƒtûïÏ%©!$#(#qãZtB#uäŸwöyó¡o×Pöqs%`ÏiBBQöqs%#Ó|¤tãbr&(#qçRqä3tƒ#ZŽöyzöNåk÷]ÏiBŸwurÖä!$|¡ÎS`ÏiB>ä!$|¡ÎpS#Ó|¤tãbr&£`ä3tƒ#ZŽöyz£`åk÷]ÏiB(Ÿwur(#ÿrâÏJù=s?ö/ä3|¡àÿRr&Ÿwur(#rât/$uZs?É=»s)ø9F{$$Î/(}§ø©Î/ãLôœew$#ä-qÝ¡àÿø9$#y÷èt/Ç`»yJƒM}$#4`tBuröN©9ó=çGtƒy7Í´¯»s9'ré'sùãNèdtbqçHÍ>»©à9$#ÇÊÊÈ$pkšr'¯»tƒtûïÏ%©!$#(#qãZtB#uä(#qç7Ï^tGô_$##ZŽÏWx.z`ÏiBÇd`©à9$#žcÎ)uÙ÷èt/Çd`©à9$#ÒOøOÎ)(Ÿwur(#qÝ¡¡¡pgrBŸwur=tGøótƒNä3àÒ÷è­/$³Ò÷èt/4=Ïtär&óOà2ßtnr&br&Ÿ@à2ù'tƒzNóss9ÏmŠÅzr&$\GøŠtBçnqßJçF÷d̍s3sù4(#qà)¨?$#ur©!$#4¨bÎ)©!$#Ò>#§qs?×LìÏm§ÇÊËÈ$pkšr'¯»tƒâ¨$¨Z9$#$¯RÎ)/ä3»oYø)n=yz`ÏiB9x.sŒ4Ós\Ré&uröNä3»oYù=yèy_ur$\/qãèä©Ÿ@ͬ!$t7s%ur(#þqèùu$yètGÏ94¨bÎ)ö/ä3tBtò2r&yYÏã«!$#öNä39s)ø?r&4¨bÎ)©!$#îLìÎ=tã׎Î7yzÇÊÌÈ
Artinya: 10.  Orang-orang beriman itu Sesungguhnya bersaudara. sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat.
11.  Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi yang direndahkan itu lebih baik. dan janganlah suka mencela dirimu sendiri dan jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan. seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barangsiapa yang tidak bertobat, Maka mereka Itulah orang-orang yang zalim.
12.  Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), Karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati?Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya.dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.
13.  Hai manusia, Sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu.Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal.Jangan mencela dirimu sendiri maksudnya ialah mencela antara sesama mukmin karana orang-orang mukmin seperti satu tubuh.panggilan yang buruk ialah gelar yang tidak disukai oleh orang yang digelari, seperti panggilan kepada orang yang sudah beriman, dengan panggilan seperti: Hai fasik, Hai kafir dan sebagainya.
4.      Kandungan surah Al-Hujurat ayat 10-13.
      Allah Swt menegaskan dalam surah Al-Hujurat ayat 10 bahwa sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara seperti hubungan persaudaran antara orang-orang seketurunan karena sama-sama menganut unsur keimanan yang sama dan kekal.
      Setiap muslim memilki hak atas saudaranya yang sesame muslim. Dalam hadits riwayat Bukhari dari Anas bin Malik, Rasulullah Saw bersabda, “Orang muslim itu adalah saudara orang muslim, jangan berbuat aniaya kepadanya, jangan membuka aibnya, jangan menyerahkannya kepada musuh, dan jangan meninggikan bagian rumah sehingga menutup udara tetangganya kecuali dengan izinnya., jangan mengganggu tetangganya dengan asap makanan dari periuknya kecuali jika ia memberi segayung dari kuahnya.  Jangan membeli buah-buahan untuk anak-anakmu lalu dibawa keluar (diperlihatkan) kepada anak-anak tetangga kecuali jika mereka juga diberi buah-buahan itu.” Kemudian Nabi Saw bersabda “peliharalah (norma-norma pergaulan) tetapi (sayang) hanya sedikit di antara kamu yang memeliharanya.” Dalam hadits shohih lain dinyatakan “Apabila seorang muslim mendo’akan saudaranya yang ghaib, maka malaikat juga berkata ‘Amin, dan semoga kamu pun mendapatkan seperti itu.
      Dalam ayat 11 Allah Swt memperingatkan pada kaum mukmin supaya jangan saling mengolokkan karena boleh jadi kamu yang diperolok-olokkan itu disisi Allah justru lebih mulia dan lebih terhormat dari mereka yang mengolok-olokkan, dan kaum wanita pun jangan saling mengolokkan karena boleh jadi wanita yang diperolok-olokkan di sisi Allah lebih baik dari wanita yang mengolok-olokkan. Kemudian Allah Swt melarang kaum mukmin mencela sesame mukmin sendiri karena mereka bagaikan satu tubuh yang diikat dengan persatuan.
      Dilarang pula memanggil dengan gelar yang buruk seperti memanggil seseorang yang tidak beriman dengan kata-kata :”hai fasik, hai kafir, dsb”, panggilan yangburuk seperti itu dilarang diucapkan karena gelar-gelar buruk itu dapat mengingatkan kefasikan setelah beriman. Barang siapa yang tidak bertaubat dari memanggil dengan gelar-gelar buruk maka akan menerima konsekuensi dari Allah berupa azab yang pedih pada hari kiamat kelak.
      Dalam ayat 12 Allah Swt memberi peringatan kepada orang-orang beriman, supaya mereka menjauhkan diri dari sifat Su’udzan atau berprasangka buruk terhadap orang-orang beriman.Jika mereka mendengar sebuah kalimat yang keluar dari saudaranya yang mukmin maka kalimat itu harus diberi tanggapan dan ditunjukkan pada pengertian yang baik, jangan sampai timbul salah faham, apalagi menyelewengkannya sehingga menimbulkan fitnah dan prasangka. Kemudian Allah Swt menerangkan penyebab wajibnya orak mukmin menjauhkan diri dari prasangka buruk yaitu karena sebagian  dari prasangka itu mengandung dosa.
      Allah melarang pula ghibah, namimah, dan mencari-cari aib orang lain. Mengenai definisi ghibah, Rasulullah Saw bersabda,”Ghibah ialah engkau menceritakan saudaramu tentang sesuatu yang ia benci”. Si penanya kemudian kembali bertanya,”Wahai Rasulullah, bagaimana pendapatmu bila yang diceritakan nya itu benar, apa adanya ?”. Rasulullah Saw menjawab, “kalau memang benar apa adanya, itu ghibah namanya, dan jika tidak benar engkau berbuat dusta”. (HR. Muslim, Tirmidzi, Abu Daud dan Ahmad)
      Pada ayat 13, Allah menjelaskan bahwa manusia diciptakan-Nya bermacam-macam bangsa dan suku supaya saling mengenal dan saling menolong dalam kehidupan bermasyarakat.Dan tidak ada kemuliaan seseorang di sisi Allah kecuali dengan ketakwaannya.
      Ayat ini juga menyatakan bahwa persaudaraan islam berlaku untuk seluruh umat manusia tanpa dibatasi oleh bangsa, warna kulit, bahasa, kekayaan dan wilayah,melainkan didasari oleh ikatan aqidah, persaudaraan merupakan pilar masyarakat islam dan salah satu basis kekuatannya.
5.      Hadits tentang Etika Pergaulan

Dari Abu Hurairah r.a bahwa Rasulullah Sawbersabda “hak seorang muslim atas muslim lainnya ada lima, yaitu menjawab salam, menjenguk ketika sakit, mengantar jenazahnya,memenuhi undangannya, dan mendo’akan jika bersin.” Dan di dalam riwayat Muslim ada tambahan :”jika ia minta nasihat kepadamu, maka berilah ia nasihat.” (Muttafaq Alaih)
6.      Isi kandungan Hadits tentang etika pergaulan
Dalam hadits ini dijelaskan bahwa seorang muslim atas muslim lainnya memiliki hak dan kewajiban.
a)      Menjawab salam
Dalam menjawab salam diutamakan untuk menjawabnya dengan lebih baik
b)      Mengunjungi orang sakit
Ketika ada seorang muslim yang sakit, hendaklah kita menjenguknya kemudian menghiburnya, menasehatinya supaya bersabar dan mendo’akannya agar cepat mendapatkan kesembuhan.
c)      Mengantarkan jenazahnya
Maksudnya ketika ada seorang muslim yang meninggal dunia, kita memiliki kewajiban untuk mengurusnya terutama menyolatkannya. Akan tetapi, jika jenazah tersebut tidak pernah melakukan shalat selama hidupnya, kita dilarang untuk menyolatkannya.
d)     Memenuhi undangan sesama muslim
Orang islam apabila diundang oleg orang islam lainnay, wajib memenuhi atau menghadirinya, akan tetapi apabila undangan tersebut mengandung hal-hal yang bertentangan dengan syariat, maka kita tidak perlu mendatanginya.
e)      Mendo’akan saudara sesame muslim yang bersin jika dia mengucapkan Hamdalah.
f)       Memberikan nasihat apabila kita diminta untuk menasehatinya.
F.      Pendidikan Karakter
a.       Jangan memanggil seseorang dengan sebutan yang tidak disukainya.
b.      Berbicara dengan baik ketika bergaul
c.       Jangan saling merendahkan saat bergaul
G.    Model Pembelajaran
Model yang digunakan dalam pembelajaran ini adalah model pembelajaran cooperative Learning.
H.    Metode
Dalam pembelajaran ini, metode yang digunakan adalah metode ceramah, metode diskusi, metode Tanya jawab, dan metode resitasi atau penugasan.
I.       Kegiatan Pembelajaran
1.       Kegiatan awal
a.    Guru masuk ke dalam kelas dan mengucapkan salam
b.    Guru mengabsen siswa
c.    Guru menyampaikan SK, KD, dan Indikator yang harsu dicapai oleh siswa.
d.   Guru menanyakan secara umum tentang apa itu etika pergaulan.
2.       Kegiatan inti
a.    Guru menjelaskan materi tentang etika pergaulan
b.    Guru memberikan contoh tentang etika pergaulan
c.    Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok untuk mendiskusikan materi etika pergaulan.
3.       Kegiatan akhir
a.    Guru menunjuk perwakilan kelompok untuk menyampaikan hasil diskusinya.
b.    Guru memberikan soal post test kepada siswa.
c.    Guru menyimpulkan materi tentang etika pergaulan.
d.   Guru mengakhiri pembelajaran dengan bacaan hamdalah.
e.    Guru menutup pembelajarn dengan mengucapkan salam.
J.       Sumber belajar
-buku paket
-Al-Qur’an dan terjemahnya
-Al-Hadits
-buku perpustakaan
-artikel dari internet dengan materi yang terkait

K.    Penguatan : guru memberikan materi yang terkait dengan materi   prinsip dasar pergaulan yang sehat.
·         Mengucapkan salam
·         Meminta izin
·         Menghormati orang yang lebih tua dan menyayangi yang lebih muda
·         Bersikap santun dan tidak sombong
·         Berbicara dengan perkataan yang sopan
·         Tidak boleh saling menghina
·         Tidak boleh saling membenci dan iri hati
·         Mengisi waktu luang dengan kegiatan yang bermanfaat
·         Mengajak untuk berbuat baik
L.     Evaluasi
1.      Tuliskan QS. Al-Kafirun ayat 1-6 dan QS. Al-Hujurat ayat 10-13!
2.      Sebutkan makna yang terkandung dalam QS. Al-Hujurat ayat 10-13!
3.      Sebutkan 3 contoh etika dalam pergaulan!
4.      Sebutkan prinsip-prinsip dari etika pergaulan!
5.      Tuliskan hadits tentang etika pergaulan!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar