Jumat, 19 Februari 2016

Dibalik Pemilihan Kepala Desa Ternyata Penuh Kecurangan



Dibalik Pemilihan Kepala Desa

Kepala desa merupakan seorang pemimpin yang berada di suatu desa untuk mengatur segala kegiatan, ketertiban, dan juga bertanggung jawab atas segala sesuatu yang ada di Desa tersebut. Bagi masyarakat  Kepala desa adalah suatu panutan sehingga dapat memberi pelajaran untuk masyarakatnya, begitu juga kepala desa merupakan tempat menyelesaikan masalah secara adil dan pemimpin yang  mengayomi masyarakat sehingga kehidupan masyarakat akan terasa aman. Tetapi banyak sekarang ini muncul suatu politik yang tidak jujur dan juga banyak kecurangan-kecurangan saat dilaksanakannya pemilihan Kepala Desa, dan masyarakat hanya bisa mengikuti tanpa ada suatu reaksi.
Dari hasil pengamatan yang saya lakukan, di beberapa desa masih begitu banyak kecurangan-kecurangan yang dilakukan oleh calon kepala desa bahkan juga oknum yang berada di TPS. Dari calon kepala desa sendiri banyak perwakilannya berlomba-lomba untuk merebut hati masyarakat entah dengan cara disogok dengan uang atau bahkan diiming-imingi dengan hadiah. Mereka tidak mempertimbangkan apakah itu perbuatan baik ataukah perbuatan buruk,yang mereka cari adalah bagaimana cara untuk mendapat kemenangan, bahkan mereka bisa saja menghalalkan segala cara untuk mencapainya tanpa melihat dari segi agama. Ada juga dari calon-calon kepala desa menebar janji-janji manis agar mereka mendapat dukungan dari masyarakat. Akan tetapi belum tentu janji-janji yang pernah diucapkan dulu dilaksanakan saat sudah menjadi kepala desa dan akhirnya hal tersebut berdampak kepada masyarakat sendiri.
Banyak orang menganggap Negara kita adalah Negara yang demokrasi dimana hal tersebut dilakukan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat, akan tetapi sekarang ini masyarakat lebih memilih calon kepala desa dari apa yang mereka berikan, bahkan masyarakat menunjuk kriteria calon kepala desa sekarang ini berdasarkan harta, bukan dari kejujuran dan sikap yang bertanggung jawab. Dengan itu maka calon tersebut akan lebih mudah untuk membentuk suatu golongan yang mendukungnya dengan apa yang mereka punya. Dalam hal ini masyarakat harus jeli untuk memilih calon kepala desa yang jujur dan bertanggung jawab, namun kebanyakan dari masyarakat lebih memilih calon yang memberian sesuatu seperti uang ataupun barang dan jika masyarakat tidak mendapatkan sesuatu, masyarakat lebih memilih golput dari pada memberikan suara. Dengan hal ini akan membuat perilaku yang tidak baik karena sama saja masyarakat mengharap imbalan saat memberikan suaranya.
Dalam hal ini apakah Negara kita sudah menerapkan sistem yang demokrasi?
Tentu masih banyak kekurangan yang harus diperbaiki.
Kecurangan-kecurangan yang terjadi tidak hanya pada saat pemilihan kepala desa,tetapi juga saat pemilihan bupati, gubernur bahkan saat pemilihan presiden. Disaat calon tersebut sudah memenangkan pemilihan, mereka memikirkan bagaimana cara mengembalikan modal yang dikeluarkan saat pemilihan , dengan adanya hal ini kecurangan-kecurangan yang terjadi akan membuat interaksi antara masyarakat dan pemimpin tidak harmonis lagi, bahkan mungkin akan meninggalkan dendam diantara calon-calon yang telah mendaftar. Tidak hanya itu, kecurangan-kecurangan yang terjadi akan berkembang sampai waktu yang tidak bias ditentukan.
Untuk itu marilah kita sebagai masyarakat menegakkaan kejujuran dan juga keadilan sehingga akan menimbulkan lingkungan yang harmonis antara masyarakat dan juga pemimpin. Masyarakat juga harus memberikan suara tanpa dipengaruhi oleh apapun sebagaimana disyariatkan dalam agama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar