Dibalik Pemilihan Kepala Desa
Kepala desa merupakan seorang
pemimpin yang berada di suatu desa untuk mengatur segala kegiatan, ketertiban,
dan juga bertanggung jawab atas segala sesuatu yang ada di Desa tersebut. Bagi
masyarakat Kepala desa adalah suatu panutan
sehingga dapat memberi pelajaran untuk masyarakatnya, begitu juga kepala desa merupakan
tempat menyelesaikan masalah secara adil dan pemimpin yang mengayomi masyarakat sehingga kehidupan
masyarakat akan terasa aman. Tetapi banyak sekarang ini muncul suatu politik
yang tidak jujur dan juga banyak kecurangan-kecurangan saat dilaksanakannya
pemilihan Kepala Desa, dan masyarakat hanya bisa mengikuti tanpa ada suatu
reaksi.
Dari hasil pengamatan yang saya
lakukan, di beberapa desa masih begitu banyak kecurangan-kecurangan yang
dilakukan oleh calon kepala desa bahkan juga oknum yang berada di TPS. Dari
calon kepala desa sendiri banyak perwakilannya berlomba-lomba untuk merebut
hati masyarakat entah dengan cara disogok dengan uang atau bahkan diiming-imingi
dengan hadiah. Mereka tidak mempertimbangkan apakah itu perbuatan baik ataukah
perbuatan buruk,yang mereka cari adalah bagaimana cara untuk mendapat
kemenangan, bahkan mereka bisa saja menghalalkan segala cara untuk mencapainya
tanpa melihat dari segi agama. Ada juga dari calon-calon kepala desa menebar
janji-janji manis agar mereka mendapat dukungan dari masyarakat. Akan tetapi
belum tentu janji-janji yang pernah diucapkan dulu dilaksanakan saat sudah
menjadi kepala desa dan akhirnya hal tersebut berdampak kepada masyarakat
sendiri.
Banyak orang menganggap Negara kita
adalah Negara yang demokrasi dimana hal tersebut dilakukan dari rakyat, oleh
rakyat dan untuk rakyat, akan tetapi sekarang ini masyarakat lebih memilih
calon kepala desa dari apa yang mereka berikan, bahkan masyarakat menunjuk kriteria
calon kepala desa sekarang ini berdasarkan harta, bukan dari kejujuran dan
sikap yang bertanggung jawab. Dengan itu maka calon tersebut akan lebih mudah
untuk membentuk suatu golongan yang mendukungnya dengan apa yang mereka punya.
Dalam hal ini masyarakat harus jeli untuk memilih calon kepala desa yang jujur
dan bertanggung jawab, namun kebanyakan dari masyarakat lebih memilih calon
yang memberian sesuatu seperti uang ataupun barang dan jika masyarakat tidak mendapatkan
sesuatu, masyarakat lebih memilih golput dari pada memberikan suara. Dengan hal
ini akan membuat perilaku yang tidak baik karena sama saja masyarakat mengharap
imbalan saat memberikan suaranya.
Dalam hal ini apakah Negara kita
sudah menerapkan sistem yang demokrasi?
Tentu masih banyak kekurangan yang
harus diperbaiki.
Kecurangan-kecurangan yang terjadi
tidak hanya pada saat pemilihan kepala desa,tetapi juga saat pemilihan bupati,
gubernur bahkan saat pemilihan presiden. Disaat calon tersebut sudah
memenangkan pemilihan, mereka memikirkan bagaimana cara mengembalikan modal
yang dikeluarkan saat pemilihan , dengan adanya hal ini kecurangan-kecurangan
yang terjadi akan membuat interaksi antara masyarakat dan pemimpin tidak
harmonis lagi, bahkan mungkin akan meninggalkan dendam diantara calon-calon
yang telah mendaftar. Tidak hanya itu, kecurangan-kecurangan yang terjadi akan
berkembang sampai waktu yang tidak bias ditentukan.
Untuk itu marilah kita sebagai
masyarakat menegakkaan kejujuran dan juga keadilan sehingga akan menimbulkan
lingkungan yang harmonis antara masyarakat dan juga pemimpin. Masyarakat juga
harus memberikan suara tanpa dipengaruhi oleh apapun sebagaimana disyariatkan
dalam agama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar